Jawa Barat, salah satu provinsi terbesar di Indonesia, masih menghadapi tantangan signifikan dalam hal penyediaan listrik untuk seluruh warganya. Data terbaru dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat mengungkapkan bahwa sekitar 140 ribu rumah di provinsi ini masih belum teraliri listrik. Setiap malam, ribuan keluarga harus bertahan dalam kegelapan tanpa penerangan yang memadai. Situasi ini menimbulkan keprihatinan di berbagai kalangan, termasuk Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi Merasa Malu dan Berkomitmen untuk Bertindak
Menanggapi data tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan rasa malunya atas kondisi yang masih dialami sebagian warga di daerah yang dipimpinnya. “Saya merasa malu, di era modern seperti sekarang ini masih ada warga yang hidup tanpa listrik,” ujar Dedi Mulyadi, dalam pernyataannya yang dikutip dari prfmnews.id pada Selasa, 21 Januari 2025.
Sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus komitmennya, Dedi Mulyadi berjanji untuk menjadikan penyediaan listrik bagi seluruh rumah di Jawa Barat sebagai prioritas utama setelah dirinya dilantik sebagai gubernur. Dalam perencanaannya, Dedi menargetkan bahwa pada tahun pertama masa jabatannya, tidak ada lagi rumah di Jawa Barat yang mengalami kegelapan. “Saya targetkan tahun ini Jawa Barat caang (terang), tidak ada lagi warga yang hidup tanpa listrik,” tegasnya.
Strategi Penyediaan Listrik: Kombinasi PLN dan Energi Terbarukan
Untuk mencapai target ambisius tersebut, Dedi Mulyadi telah menyusun rencana yang mencakup dua pendekatan utama. Pertama, untuk wilayah yang mudah dijangkau, akan digunakan sambungan dari PLN (Perusahaan Listrik Negara). Dengan memperluas jaringan listrik yang ada, diharapkan wilayah ini dapat segera mendapatkan aliran listrik yang stabil dan andal.
Namun, tantangan yang lebih besar adalah penyediaan listrik bagi daerah-daerah terpencil. Untuk mengatasi hal ini, Dedi berencana menggunakan listrik mandiri berbasis energi terbarukan, khususnya tenaga surya. “Untuk daerah terpencil, saya ingin memanfaatkan tenaga surya yang diharapkan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat selama 24 jam,” jelasnya. Solusi ini diharapkan tidak hanya mampu memberikan listrik secara berkelanjutan tetapi juga ramah lingkungan.
Dana dan Anggaran yang Disiapkan
Upaya ambisius ini tentu memerlukan pendanaan yang signifikan. Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa anggaran sebesar Rp420 miliar telah disiapkan untuk proyek ini. Dana ini akan digunakan untuk mendukung implementasi sistem listrik mandiri di daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik konvensional. Menurutnya, anggaran tersebut sudah diakomodasi dalam anggaran perubahan, menunjukkan betapa pentingnya proyek ini bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
Mengatasi Tantangan dan Kendala
Meski demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa pelaksanaan proyek ini akan menghadapi berbagai tantangan dan kendala, baik dari segi teknis, geografis, hingga administratif. Salah satu tantangan terbesar adalah medan yang sulit diakses di beberapa daerah terpencil dan terpencar. Selain itu, koordinasi dengan berbagai instansi terkait dan masyarakat setempat juga perlu dilakukan dengan baik agar program ini bisa berjalan lancar.
Dedi Mulyadi menyadari sepenuhnya tantangan tersebut dan berkomitmen untuk melakukan pendekatan yang inklusif, melibatkan semua pemangku kepentingan dalam proses implementasi program ini. “Kami akan bekerja sama dengan semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat setempat untuk memastikan tidak ada satu pun warga yang masih tertinggal dalam kegelapan,” tambahnya.
Harapan dan Masa Depan Energi di Jawa Barat
Dengan inisiatif ini, diharapkan tidak hanya masalah kelistrikan yang dapat teratasi, tetapi juga dapat memberikan dorongan baru bagi perkembangan ekonomi dan sosial di Jawa Barat. Penyediaan listrik yang merata dipercaya dapat meningkatkan kualitas hidup, memfasilitasi pertumbuhan usaha kecil dan menengah, hingga mendukung berbagai aktivitas pendidikan dan kesehatan.
Dalam jangka panjang, upaya ini juga akan membuka peluang bagi perkembangan teknologi energi terbarukan di Jawa Barat. Tenaga surya dan bentuk energi terbarukan lainnya bisa menjadi alternatif yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi provinsi ini, sekaligus mendukung upaya nasional dan global dalam mengurangi emisi karbon dan mengatasi perubahan iklim.
Kesediaan Dedi Mulyadi untuk menghadapi tantangan ini dengan solusi konkret memberikan harapan baru bagi ratusan ribu warga Jawa Barat yang selama ini terpinggirkan dari akses listrik. Dengan dukungan dan kerja sama dari semua pihak, harapan untuk mewujudkan Jawa Barat yang “caang” bukanlah mimpi yang tak bisa diwujudkan, melainkan langkah besar menuju masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warganya.